mgid.com, 766271, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Salim spd kepala sekolah SMPN 3 Rajeg membantah tidak ada pungutan di penerimaan siswa baru.

Tangerang, postsurabaya.com

Kapsek smpn3 Rajeg mengakui. Kalau ada guru yang minta besar sekali, Kami tidak mampu, Rajeg, Kab Tangerang, selasa (23/07)

Kusut penerimaan siswa baru di SMPN3 Rajeg di kordinasi sama guru sekolah di mana siswa belajar dari SD.

Menurut salah satu orang tua siswa, Saya di minta 3 juta.

“Kalau tidak ada 3 juta anak saya tidak bisa masuk ke SMPN 3 Rajeg”, ujar suami istri yang anaknya belum terdaftar di smpn3 rajeg.

Sedang teman temanya sudah terdaftar semua yang sudah bayar 3 juta ujar si ibu menimpali kekesalan suaminya.

Salim SPD kepala sekolah negeri 3 rajeg kepada matapost. Com mengatakan.

“Kami tidak ada pungutan apapun. Sepersen pun saya tidak tau”, ujarnya.

Memang ada seorang guru yang meminta jatah besar sekali.

Kami tidak mampu karna nominalnya sangat besar ujar Salim spd.

Saya membangun mushola aja swadaya dari infak siswa.

“Ada juga orang tua siswa yang membantu”, ujar Salim sambil menunggu juk bangunan mushola yang berdiri di ujung bangunan gedung sekolahan  Itu musikal belum jadi juga belum punya toa.

Jadi kalau sudah waktu Adzan masih suara biasa. Belum ada pengeras suara.

Tahun ini smpn3 Rajeg menerima siswa 9 Rombel lewat pendaftaran online, 30% siswa jalur prestasi sebanyak 3 kelas ujar Salim.

Kepsek smpn3 Rajeg ini tidak memungkiri kalau ada sekolahan yang kordinasi Siwa dari sekolahan SDN yang lama.

Mulai tahun ini sekolahan ini sudah tidak menerima siswa yang di kordinasi kan oleh guru ujar Salim, Seperti di SDN 1 dan 3 siswa sudah daftar sendiri.

Sudah kami putus penerimaan siswa kordinasi ujarnya, Salah satu orang tua siswa ketika di temui.

Patauan dari www.matapoat.com ketika antar jemput anaknya yang baru masuk hari ini senin.

Pakai duit lah pak. Klau ga pakai duit anak saya ga bisa sekolah di sini.

Kalau tidak bisa sekolah disini harus ke smpn1 Rajeg. Lebih jauh dan tidak ada kendaraan umum.

Menurut salah satu warga Rajeg mulya yang tidak mau namanya di sebut.

Sekolah di bisnisin. Masuk SMP 3 juta. Di warga saya ada 5 siswa yang masuk ke smpn 3 rajeg.

“Sudah jelas 15 juta. Kalau 3 kelas di kali 115 siswa meraup 300 jutaan”, ujarnya kesal.

Sekolah negeri di bangun oleh pemerintah masuk sekolah aja harus bayar ujarnya sewot.

Guru kepala sekolah PNS di gaji dari pajak rakyat termasuk orang tua siswa. Tidak beda jauh masuk smpn1 Selatan juga harus pakai duit.

Salah satu orang tua siswa ketika ditanya bayar berapa, saya tidak tahu anak saya masuknya ada taman bapaknya ujarnya sambil pergi.

Ramainya penerimaan siswa baru lewat jalur prestasi memang rawan pugutan.

Sekolah SMP dan SMA selalu memanfaatkan jalur prestasi ujar ketua LSM samsul Bahri.

Seperti di SMAN 11 sepatan jalur prestasi 30% sudah di kuasa salah satu anggota Dewan.

Bahkan calo pencari siswa sudah gentayangan dari rumah ke rumah.

Di daerah perumahan Desa Rajeg mulya. Ada 3 siswa masuk ke sman11 persiswanta 6 juta.

Menurut orang tua siswa anaknya masuk ke SMAN 11 lewat anggota Dewan.

Yang bawa anak saya ngejanjiin masuk lewat jalur prestasi 6 juta. Ada yang 8 juta. Dari perumahan sini ada 3 siswa.

Kata yang bawa anak saya yang masukin pak Dewan. Tapi saya tidak tahu siapa Dewannya. Yang penting anak saya masuk sekolah ujarnya.

(Prayitno / potsrby)

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.