Tangerang, postsurabaya.com
Heboh, Dugaan anggota DPRD Kabupaten Tangerang gunakan anggaran siluman buat jembatan pribadi.
Wah, pihak dinas terkait akan kena sangsi administrasi.
Jika, penbangunannya tidak tepat sasaran bisa-bisa masuk terduga korupsi.
Jika hal, cuna kepentingan partai politik, hal ini bisa masuk penjara dinas terkait.
Jembatan yang sedang di kerjakan 4 orang tersebut sedang membuat pondasi sisi kanan dan kiri bantaran kali irigasi.
Ketika media matapost.com melihat kinerja kuli sedang membuat tanggul dari mambu di lapisi kayu triplek dan terpal.
Tetapi kuatnya dorongan air tetap merembes masuk ke pondasi, walaupun air di sedot memakai mesin Alkon mesin sedot air. Tetap tidak terbendung.
Upaya menutup pintu air untuk mengurangi debit air justru malah membuat masyarakat kesal.
Karna air yang mengalir di sodetan kali irigasi di pakai masyarakat buat nyuci, mandi, dan berak juga buat pengairan sawah.
Melihat ada pekerja yang berusaha menutup pintu air ketika orang yang di duga kuli suruhan tersebut pergi masyarakat buka lagi pintu air yang sempat di turunkan.
Jangan mentang mentang tangan kanan anggota Dewan semaunya ujar laki laki paruh baya sambil ngedumel.
Ketika matapost menanyakan. warga tersebut malah balik membentak. Bapak orangnya Dewan y ? Ketika menjelaskan dari media si bapak tersebut langsung menyalami awak media.
Tolong pak wartawan bantu beritanya. Jangan semena mena mentang mentang anggota dewan mau buat rumah buat jembatan dulu pakai anggaran pemerintah.
Kalau mau buat jembatan ijin dulu dari warga sekitar.
Lebih baik uangnya buat jembatan masjid tuh hanya berjarak 300 meter dari lokasi.
Untuk kemasalahatan masyarakat.
Itu jemaah masjid kalau abis solat Jum,at atau ada acara (HBI)Hari besar Islam,” jalan sempit.
Mau nyebrang jalan harus ke keri dan kanan masjid yang ada jembatanya ujarnya sambil pamitan.
Pedagang kopi sekitar proyek ketika di tanya pekerja mau buat jambatan apa. “Buat jembatan pribadi kali pak.
Orang banyak duit. Seperti ketakutan untuk bicara
Tokoh pemuda setempat masalah proyek siluman,” Pekerjaan proyek pembangunan jembatan di Kampung Rawakidang RT 10 RW 03 Desa Sukadiri, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.
pekerjaan proyek yang sudah berjalan ini tanpa adanya papan nama proyek yang dipasang serta tidak ada K3 nya.
Saudara tadi melihat sendiri 2 pekerja berendam di dalam air Berjam jam memasang terpal supaya air tidak masuk ke dalam galian pondasi.
Hal itu, kemudian mendapat sorotan dari warga Rt 10/03 bahwa proyek yang dibangun pemerintah dinilai proyek siluman.
Sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyek saat melaksanakan kegiatan pekerjaan.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat.
Agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,” sebut salah satu Warga yang tidak mau di sebut namanya.
Menurut keterangan warga sekitar terlihat merasa.ketakutan.ketika diintai informasi masalah proyek jembatan ke arah tanah kosong. pembangunan jembatan itu adalah merupakan dari aspirasi Dewa (Pagu Dewan).
Akan tetapi pembangunan jembatan itu tidak ada gunanya untuk warga sekitar sebab diduga hanya untuk kepentingan pribadi.
Masa buat jembatan pakai anggaran negara ke arah tanah kosong. Tanah kosong itu nantinya akan di Uruk dan dibuat rumah. Itu ka. Akal akalan.
“Ini proyek dari salah satu Dewan Kabupaten Tangerang tapi kenapa hanya buat kepentingan pribadi tidak ada guna buat warga masyarakat sekitar kan seharusnya pagu Dewan itu untuk warga bukan pribadi,” pungkasnya
Play / postsurabaya
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
PERINGATI HARI IBU TAHANAN RUTAN KELAS 1 DISUAPIN IBUNYA MENANDAKAN KASIH SAYANG IBU KEPADA ANAK. BANYAK YANG MENETESKAN AIR MATA.
Alvin Lim njlentrehake alasane milih nulungi perkarane Agus Salim.
Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar senam dan jalan sehat bersama Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto.
Proyek pembangunan saluran irigasi maupun drainase diharapkan dapat mengurangi genangan air.
Paslon 02 : Tujuannya untuk bisa mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Madiun.
No Responses