BANTEN, postsurabaya.com
Terjadi sebuah penangkapan terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur pada 31 Juli 2024 Pukul 19.15 WIB.
Penangkapan dilakukan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Terduga teroris adalah seorang pelajar berusia 19 tahun berinisial HOK.
Menurut keterangan penyelidikan polisi, HOK diduga sebagai simpatisan organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria).
HOK hendak berencana melakukan bom bunuh diri.
“Densus 88 masih menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan jaringan pendukung ISIS lainnya,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar.
Kejadian penangkapan terduga teroris pelajar tersebut mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan, salah satunya adalah Cendekiawan Muda Banten.
Maksis Sakhabi,
Kepada media Maksis Sakhabi mengatakan jika ini bukan masalah sederhana.
Menurutnya, perilaku pelajar yang sudah sampai pada tingkatan itu bukan perkara sederhana melainkan kedaruratan yang harus mendapatkan penanganan serius para pihak dan kalangan pendidikan.
Maksis Sakhabi yang juga sebagai praktisi pendidikan di Banten memandang perlu adanya gerakan kembali ke nusantara.
Yang berarti mengembalikan pola pikir pelajar Indonesia kepada nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Sejarah Perjuangan Bangsa.
Menurutnya, hal tersebut teramat penting sebagai pondasi cara berpikir generasi bangsa untuk mencintai tanah air Indonesia masa kini dan masa mendatang.
“nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 merupakan doktrin bagi putra-putri bangsa untuk mencintai tanah air sepanjang hayat.
Apapun situasi dan kondisi yang memengaruhinya,”kata Maksis Sakhabi kepada media.
Saat ini, metode pembelajaran di sekolah mengalami perubahan struktur, yakni menerapkan pola merdeka belajar.
Artinya memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta didik dalam mencari, menggali dan menerapkan ilmu pengetahuan secara mandiri.
Namun, pada prosesnya peran guru tetap sangat penting dalam pendampingan dan pengarahannya.
“ya, guru tetap penting keberadaannya sampai kapanpun, tidak bisa digantikan dengan modul ajar, internet, Google dan sebagainya,” sambungnya.
Maksis Sakhabi juga mengingatkan kepada para guru agar senantiasa mendampingi murid-muridnya dalam mempelajari suatu ilmu apapun.
“jangan sampai ada istilah murid lari lebih cepat dari gurunya, artinya guru tidak tahu apa yang sedang diamati dan direnungi oleh muridnya,” tambahnya.
Kejadian penangkapan terduga teroris yang melibatkan pelajar berusia 19 tahun merupakan ancaman bagi generasi bangsa.
Karena pada usia emas itu, generasi bangsa hendaknya berpikir ke arah bagaimana cara berpartisipasi mewujudkan bangsa yang cerdas dan bermartabat di kalangan pelajar Indonesia.
Hendaknya putra-putri pelajar Indonesia berpikir untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara di masa mendatang, yakni belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh.
Bukan menjadi bagian dari partisan organisasi terlarang dan mengancam disintegrasi bangsa.
Diketahui dari hasil penyelidikan Tim Densus 88 HOK berencana melakukan aksi bom bunuh diri di dua lokasi tempat ibadah dengan menggunakan bahan peledak jenis TAPT (Triaceton Triperoxide).
Terkait penangkapan pelajar tersebut, tim Densus juga menangkap pihak lainnya yaitu kedua orang tua HOK.
Mereka masih berstatus terduga teroris. Menurut keterangan warga tempat terduga teroris tinggal, mereka berasal dari Jakarta dan baru menetap satu tahun di Kota Batu, Jawa Timur.
“yang ngontrak itu kemungkinan tiga gitu. Itu di KK orang Jakarta, satu keluarga. Suami isteri sama anak,” ungkap Yulianto, ketua RT 1 RW 8 Dusun Jeding.
Peristiwa tersebut harus dijadikan perhatian serius kalangan lembaga pendidikan mengingat korban sudah menyasar kalangan pelajar.
(Red)
Related Posts
Paslon 02 : Tujuannya untuk bisa mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Madiun.
Guru minta pada aparat hukum ASN oknum polisi dan biro Hukum di Proses Hukum.
Tambang Galian C di Magetan diduga tak berizin.
Edy Azwar Ketua KNPI Kab. Bulukumba, Pemkab tidak sportif ada dugaan SPPT Ganda.
dr. Asri Ludin Tambunan nengatakan pihaknya setiap kunjungan ke satu daerah akan berusaha menunjukkan kerja nyata langsung kepada masyarakat.
No Responses