Surabaya, postsurabaya.com
Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surabaya, Jawa Timur, mengaku diperkosa oknum anggota TNI, rabu (24/01).
Sebut saja Ojol itu Rabin (45) ia mengantar anak SMK yang masih polos barangnya hacur di garap TNI gila.
“Tegahnya TNI gila itu masih anak-anak di bawah umur di barangnya sikat juga”, katanya Rabin.
Rabin berharap pada aparat yang tidak bermoral itu, yang memperkosa anak di bawah umur di hukum seberat-beratnya.
Keduanya berkenalan, saat korban menunggu rekannya untuk mengambil beasiswa pemuda Tangguh.
“Mereka tidak sengaja bertemu dan berkenalan,” kata Ayah korban berinisial LS, kepada awak media. naskah sudah tayang di sinarindonesia
Dijelaskannya, saat itu korban masuk sekolah pagi seperti biasanya.
Sepulang sekolah, putrinya itu mengambil uang beasiswa pemuda tangguh senilai Rp200 ribu di salah satu bank di Surabaya.
“Korban berangkat dan menunggu temannya di sekitaran Monumen Kapal Selam (Monkasel).
Di sana, ia bertemu dengan pria tersebut dan berkenalan,” lanjutnya.
Begitu keakraban diantara keduanya sudah terlihat, pelaku berpura-pura meminta tolang kepada korban.
Untuk ditemani mengambil uang di sebuah Bank dengan alasan tidak mengetahui jalan karena bukan warga Surabaya.
“Korban setuju dan langsung dibonceng terduga pelaku mengendarai Honda Scoopy.
Keduanya mampir ke minimarket dan bank,” ucapnya.
Saat berada di minimarket, terduga pelaku sempat memeluk korban.
Lantas, korban diajak secara paksa ke hotel yang berada di Jalan Pasar Kembang Surabaya.
“Dari kejadian ini korban kemudian pulang dan berjalan ke luar hotel.
Dia kemudian memesan ojek online (Ojol),” sambungnya.
Di perjalanan, korban terus menangis.
Pengemudi ojek yang mengantarnya kemudian bertanya, di sana korban mengaku sudah diperkosa seorang lelaki yang tak dikenalnya.
“Mendengar hal itu, pengemudi ojol itu langsung mengantar korban ke pos polisi terdekat,” bebernya.
Tak lama berselang, pelaku berhasil diamankan petugas. Setelah penangkapan, pelaku kemudian dibawa Polisi Militer untuk menjalani pemeriksaan.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono tidak menjelaskan secara detail terkait hal itu.
Menurutnya, kasus itu ditangani oleh pihak TNI.
“Sudah ditangani PM (Polisi Militer),” katanya.
prayitno / postsrby
[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]
Related Posts
Paslon 02 : Tujuannya untuk bisa mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Madiun.
Guru minta pada aparat hukum ASN oknum polisi dan biro Hukum di Proses Hukum.
Tambang Galian C di Magetan diduga tak berizin.
Edy Azwar Ketua KNPI Kab. Bulukumba, Pemkab tidak sportif ada dugaan SPPT Ganda.
dr. Asri Ludin Tambunan nengatakan pihaknya setiap kunjungan ke satu daerah akan berusaha menunjukkan kerja nyata langsung kepada masyarakat.
No Responses